Peran Tim Penanganan Darurat dalam Kecelakaan Kapal sangatlah penting dalam upaya penyelamatan korban dan menangani situasi darurat dengan cepat dan tepat. Dalam kecelakaan kapal, tim penanganan darurat memiliki peran krusial dalam mengkoordinasikan upaya penyelamatan dan evakuasi.
Menurut Kepala Basarnas, Marsda TNI (Purn) M. Syaugi, “Tim penanganan darurat dalam kecelakaan kapal harus terlatih dengan baik dan siap siaga dalam menghadapi situasi darurat. Mereka harus memiliki keterampilan dan pengetahuan yang cukup dalam menangani berbagai macam keadaan darurat.”
Tim penanganan darurat dalam kecelakaan kapal juga harus mampu bekerja secara sinergis dengan berbagai pihak terkait, seperti Basarnas, TNI AL, dan instansi terkait lainnya. Mereka harus dapat berkomunikasi dengan baik dan saling mendukung untuk mencapai tujuan penyelamatan yang optimal.
Dalam penanganan kecelakaan kapal, tim penanganan darurat juga harus memiliki peralatan dan fasilitas yang memadai. Mereka harus dilengkapi dengan peralatan medis, perahu karet, dan peralatan penyelamatan lainnya untuk dapat bertindak secara efektif dalam situasi darurat.
Sebagai contoh, saat kecelakaan kapal KM Sinar Bangun di Danau Toba pada tahun 2018, peran tim penanganan darurat sangatlah penting dalam evakuasi korban. Tim penanganan darurat yang terdiri dari Basarnas, TNI AL, dan relawan berhasil mengevakuasi ratusan korban dalam waktu singkat.
Dengan demikian, peran tim penanganan darurat dalam kecelakaan kapal tidak dapat dianggap remeh. Mereka merupakan ujung tombak dalam upaya penyelamatan korban dan menangani situasi darurat dengan cepat dan tepat. Semua pihak harus bekerja sama dan mendukung tim penanganan darurat untuk menjaga keselamatan dan keselamatan korban dalam kecelakaan kapal.